JAKARTA – Segenap masyarakat Bangka Belitung baik yang tinggal di daerah maupun mereka yang berada di perantauan seperti Jakarta, Bekasi, Depok, Tangerang dan lain baru saja menggelar berbagai kegiatan dalam rangka memperingati HUT ke-23 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang jatuh pada tanggal 21 November 2023 .
Sejatinya, HUT Ke-23 tahun ini sebagai momentum Bangka Belitung untuk jadi provinsi kepulauan termaju karena memiliki dasar-dasar pembangunan yang kuat dan kokoh, itu yang selama ini diimpikan masyrakat negeri serumun sebalai. Namun saya lihat saat ini arah pembangunan Bangka Belitung belum sekuat apa yang kita dan pejuang serta tokoh pendiri provinsi. “Belum kokoh-nya dikarenakan dasar-dasar pembangunan yang disepakati oleh pejuang, dan pendiri Provinsi Kepuauan Bangka Belitung tidak dilaksanakan secara tepat dan bener oleh pemimpin (gubernur) Bangka Belitung,” ungkap Darmansyah Husein saat bincang-bincang santai di Gedung DPD RI, belum lama ini.
Darmansyah berani katakan ini karena beliau waktu itu masih aktif sebagai anggota DPR RI Fraksi Partai Bulan Bintang (F-PBB), selain itu beliau juga seorang perencanaan ulung jebolan ITB. Darmansyah Husein lah satu-satunya dewan yang giat mempromosikan Bangka Belitung di tingkat nasional melelui lBadan Musyawarah (Bamus) DPR RI. “Tugas saya selaku anggota DPR kala itu adalah meyakinkan rekan-rekan sesama anggota DPR beda fraksi bahwa Bangka Belitung ini mempunyai landasan pembangunan yang sangat kuat dan kokoh untuk jadi provinsi,artinya pada waktu itu kita sudah berjuang sekuat tenaga meletakkan dasar -dasar pembangunan untuk Provinsi Bangka Belitung di parlemen,“terangnya.
Dasar-dasar pembangunan Provinsi Bangka Beitung sebenarnya telah kita percayakan kepada Amur Muasin, pejabat gubernur sementara saat itu untuk melaksanakan program-program pembangunan provinsi. Namun sebagai pejabat sementara Amur Muasin belum mampu mengawal sepenuh roda pembangunan provinsi secara utuh. Kemudian diangkatlah Hudarni Rani selaku gubernur divinitif Provinsi Bangka Belitung, yang lebih menitikberatkan pada program penguatan sumber daya manusia (SDM), dan sektor perekonomian masyarakat daerah. “Program bagus seperti ini mestinya diteruskan oleh penerus-penerusnya bukan dihilangkan atau dibuang dengan alasan berbeda warna politik,”tegas Darmansyah Husein mengingatkan.
Mantan Buoati Belitung 2 periode ini menambahkan, sejatinya dari satu kepemimpinan yang lain sistem pembangunan itu tinggal disesuaikan saja dengan pola-pola pemimpin terdahulu. “Kalau negara kita punya GBHN, di daerah juga punya rencana pembangunan jangka panjang (RPJP), itupun harus ditoleh dan dilihat kembali apakah telah berjalan sesuai ketentuan apa belum,”terangnya.
Darmasyah Husein mengakui tidak banyak pemimpin daerah yang menguasai bidang perencanaan. “Gaya kepemimpinan boleh berbeda tapi kalo sudah bicara untuk kemajuan, kesejahteraan dan kemaslahatn masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sebaiknya kita bersatu dan bersama-sama membangun Bangka Belitung demi terwujudnya Provinsi Kepuauan Bangka Belitung yang maju, tangguh dan terbaik di Indinesia,”imbuh Darmansyah Husein.
Wakil Komite I DPD RI ini menjelaskan secara nasional sekarang ini kita masih berada dalam fase pemulihan ekonom dikarekan pandeminCovid-19 yang melanda Indonesia selama kurang lebih 3 tahun. “Saya harap pemulihan ekonomi ini dirancang secara matang dan benar, tidak sekedar meng- copy paste yang sudah digariskan oleh Pemerintah Pusat. Kita di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga harus punya sistem yang kuat, kreatif dan inovatif guna mendongkrak pertumbuhann ekonomi daerah meningkat. Selainnitu perlu juga melibatkan orang-orang berpengalaman yang menguasai lapangan supaya gerakan yang telah dicanangkan lebih membumi,” pesan Darmasnsyah Husein.
“23 tahun itu waktu yang cukup untuk tinggal landas, mudah-mudahan dalam satu atau dua tahun kedepan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung benar-benar sudah dapat meletakkan pondasi pembangunan yang kokoh,”tandasnya.
Daerah Bisa Maju Asal Terkoneksi
Untuk infrastruktur di daerah supaya bisa berkembang dan maju apabila daerah tersebut sudah terkoneksi dengan sistem ekonomi makro, artinya sistem perhubungan darat maupun udara sudhb berjalan lancar. “Kalau kita bicara jarinngan saat ini kita juga harus tahu seberapa besar kapasitas yang tersedia di daerah tersebut. Contoh, pelabuhan-pelabuhan laut yang ada di Pangkalpinang, Belitung dan Belitung Timur beum juga berjalan secara optimal,”lanjut Darmansyah Husein.
Di era modern sekrang ini kita sudah tidak bisa lagi mengandalkan transportasi udara karena jumlah penumpang maupun pesawat sudah mulai berkurang. Padahal transportasi udara dan laut sudah jadi prioritas utama Bangka Belitung karena Babel termasuk salah satu daerah provinsi kepulauan di Indonesia yang harus terkoneksi secara baik dengan pulau Sumatera. “Membangun jembatan itu ibarat buah simalakama karena bukan untuk tambah modal tapi justru menguras anggaran yang besar,punya modal besar,”ujarnya.
Mestinya, kata Darmasyah Husein kita bangun di daerah itu sektor-sektor yang mempunyai nilai tambah dari sisi ekonomi. Selain itu juga harus merata, keberlanjutan dan alih teknoogi hingga bisa terkoneksitas dengan program Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Di Belitung dengan pelabuhan Tanjung Baru, sedangkan di Bangka ada kawasan industri Tanjung Berikat dan telah berpindah ke Sadai, Bangka Selatan, Bangka Barat dengan Tanjung Ularnya, akan tetapi dari ke-tiga kawasan yang telh dibangun itu belum ada satu pun yang beroperasi secara signifikan. “Artinya harus ada investasi langsung, dan sekarang ini tidak gampang mendatangkan investor ke Bangka Belitung,”tutup Darmansyah Husein yang berharap kesetaraan antara Bangka dan Belitung tidak lagi dijadikan komoditas politik karena berdampak pada lambatnya roda pembangunan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. (yo/tonny)