PULAU KELAPA-Masyarakat di Kepulauan Seribu sangat mendukung pelaksanaan pembangunan pengolahan air limbah rumah tangga. Karena sangat berguna untuk meningkatkan kesehatan lingkungan dan pelestarian biota laut yang dampaknya kedepan akan meningkatkan perekonomian masyarakat.
Pendapat itu terangkum dari pernyataan beberapa tokoh masyarakat dan organisasi di lingkungan Kepulauan Seribu menyikapi pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Daerah (SPALD) yang saat ini sedang berlangsung di Pulau Kelapa, Kecamatan Kep. Seribu Utara, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta .
“Kami sebagai warga Pulau Kelapa sangat mendukung pelaksanaan pengerjaan SPALD yang saat ini sedang dikerjakan. Sebab ke depan akan berdampak sangat positif bagi kesehatan lingkungan maskarakat dan pelestarian biota laut disekitar Kepulauan Seribu,” kata Muchlis, anggota Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kepulauan Seribu, Minggu (26-9-21).
Sementara itu, Rojali, tokoh masyarakat Kepulauan Seribu mengatakan, pembangunan instalasi pengolahan air limbah di Pulau Kelapa sudah sangat mendesak. Karena sudah direncanakan bertahun-tahun setiap Musrembang. “Seingatnya diajukan sejak tahun 2016. Baru sekarang terealisasi,” ujar mantan anggota Dewan Kabupaten Kepulauan Seribu.
Menurut Rojali, bila ada upaya menunda pembangunan. Salah alamat. Karena proyek di Kepulauan Seribu yang berjalan saat ini hanya pembangunan air limbah masyarakat. Jadi oknum di luar masyarakat pulau yang ribut meminta jatah kue proyek yang sudah habis dan persoalannya di besar-besarkan. Sebenarnya bisa diselesaikan dengan musyawarah.
Dibangunnya pengolahan air limbah masyarakat, tambah Muchlis, akan berdampak pada pelestarian lingkungan yang berkelanjutan. Sehingga masyarakat di Pulau Seribu yang sebagian besar mata pencahariannya sebagai nelayan akan mudah menangkap ikan. Ditambah lagi, perairan laut yang bersih di Kepulauan Seribu akan banyak menarik wisatawan berkunjung. Efeknya kedepan pariwisata meningkat, ekonomi juga akan tumbuh baik bagi masyarakat sekitar.
Dirinya tidak menampik adanya oknum di luar masyarakat Kepulauan Seribu yang meminta untuk menunda pelaksanaan pembangunan pengolahan air limbah di Pulau Kelapa. “Saya sebagai warga masyarakat Kep. Seribu di bawah naungan FKDM, mendorong tetap terealisasinya pembangunan SPALD. Karena perencanaanya sudah kami usulkan bertahun-tahun setiap Musrembang,” ungkapnya.