BELITUNG TIMUR, – Indonesia dianugerahi laut yang begitu luas dengan berbagai sumber daya ikan di dalamnya dan sebagai negara kepulauan terbesar di dunia karena memiliki luas laut dan jumlah pulau besar dan pulau-pulau kecil.
Panjang pantai Indonesia mencapai 95.181 km (World Resources Institute, 1998) dengan luas wilayah laut 5,4 juta km2, mendominasi total luas teritorial Indonesia sebesar 7,1 juta km2. United Nations Development Programme (UNDP) bahkan menyebut perairan Indonesia sebagai habitat bagi 76 persen terumbu karang dan 37 persen ikan karang dunia.
Tahukah anda bahwa sektor maritim menyimpan potensi ekonomi hingga mencapai US$1,33 triliun per tahun dan nilai ekonomi kelautan yang menyentuh angka Rp 3.000 triliun per tahun, yang terdiri dari potensi industri pengolahan ikan (7%), industri bioteknologi (14%), pertambangan dan energi (16%), wisata bahari (4%), transportasi laut (2%), industri jasa maritim (15%), sumber daya pulau-pulau kecil (9%) dan hutan mangrove (15%).
Belitung Timur yang dianugerahi dengan luas laut 15.461,03 Km2 atau 1.546.103 Hektar tentu pula memiliki potensi maritim yang sama yakni potensi Industri pengolahan ikan, Pertambangan khususnya mineral timah dan ikutannya dan Energi, Wisata bahari, Transportasi laut / Pelabuhan Transit International, Industri jasa maritim / perkapalan, Sumberdaya pulau-pulau kecil, hutan mangrove dan disamping itu Belitung Timur pun memiliki potensi harta karun bawah laut yakni Barang Muatan Kapal Terpendam ( BMKT).
Dapatkah Belitung Timur melakukan penciptaan ( to create ) percepatan dalam pembangunan potensi industri maritim yang dimilikinya dan langkah strategi pembiayaan dalam percepatannya? Tentu bisa, Belitung Timur dapat mengakomodir semua potensi maritim yang ada didalamnya dengan regulasi sebagai payung hukum legalitas dalam kepastian berinvestasi dan berusaha.
Langkah berikutnya tentu perlu sinergitas dalam pengelolaan dan pembangunan yang diperlukan dari semua stakeholder, belum terkelolanya sektor perikanan dan objek wisata bahari serta infrastruktur penunjang yang belum tersedia dengan optimal dan representative, tentu akan menjadi kendala dalam percepatan pengembangan pembangunan potensi maritim tersebut.
Disamping itu, Belitung Timur pun memiliki potensi tambang laut dengan nilai yang cukup prospektif besar dalam jangka pendek dapat di Create menjadi pendorong percepatan sebagai stimulan investasi bagi sektor maritim lainnya.
Pengelolaan potensi tambang laut dengan konsep by design yang saling bersinergi tentu akan dapat memberikan percepatan bagi kemajuan daerah Belitung Timur dan peningkatan perekonomian masyarakat dalam bentuk usaha.
Tambang laut memang memiliki umur produksi terbatas, untuk itu dengan by design harus lah dapat menghantarkan paska tambang timah laut Belitung Timur menjadi daerah industri maritim dan wisata bahari. Seperti misalnya menyiapkan terbangunannya Marina International, Zona Diving, objek wisata pantai buatan, pulau buatan, kawasan peningkatan produktifitas perikanan baik perikanan tangkap maupun budidaya yang menunjang supplay untuk berdirinya industri pengolahan hasil perikanan, Pelabuhan Transit , Kawasan Industri untuk relokasi industri ataupun kawasan industri investasi khusus untuk hi-tech industry, dan Industri galangan kapal serta lainnya.
Menjaga kedaulatan Sumber daya mineral di darat dengan ketegasan menegakkan UU Minerba dan juga di laut maka kini semua itu menjadi potensi ekonomi real yang terukur untuk menopang kekuatan ekonomi daerah Belitung Timur dan nasional serta meningkatkan performance APBD dalam memacu pertumbuhan ekonomi yang tentunya untuk kemakmuran rakyat di masa kini dan masa yang akan datang.
Ditulis oleh : Ir. Mulya Karyadi