Belitung Timur, Salah satu hal yang menarik pada saat deklarasi pasangan Kamarudin Muten dan Khairil Anwar sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Beltim pada pemilihan 2024 adalah sesi perkenalan anggota keluarga. Kamarudin Muten (Afa) memperkenalkan salah seorang putrinya sebagai mualaf diantara anggota keluarga yang dilatarbelakangi toleransi beragama.
Namanya Grace Muten, putri kedua dari 3 bersaudara. Sejak kecil, Grace Muten tumbuh di keluarga yang berlatar belakang beda agama. Dimana kedua orang tuanya beragama Konghucu (Budha) dan anak-anak terbiasa beribadah ke Gereja yang kebetulan persis di depan rumah mereka di pasar Kelapa Kampit.
Termasuk Grace yang selalu rutin ke gereja hari Sabtu dan Minggu untuk ibadah dan merayakan natal di rumahnya. Hal itu berlaku sejak Grace kecil hingga menamatkan sekolah SMA.
Kisah mualaf Grace Muten berawal dari keputusannya melanjutkan pendidikan di Jepang selepas menyelesaikan SMA. Kamarudin Muten sebagai orang tua memang membebaskan anak-anaknya bersekolah sesuai minat. Mungkin sebagian orang akan merasa aneh, kuliah di Jepang yang kebanyakan beragama Shinto malah menemukan hidayah Islam.
Rupa-rupanya, Grace Muten memang diketahui sejak kecil banyak bergaul dengan teman sekolah yang beragama islam. Bahkan, Grace kecil sering ikut-ikutan sholat dan puasa Ramadan bersama-sama teman.
Saat menempuh pendidikan di Jepang, Grace yang jauh dari orang tua banyak bertemu teman-teman yang beragama islam. Ia merasa nyaman dan bahkan mengulangi kebiasaannya untuk coba-coba sholat dan berpuasa.
Puncaknya di tahun 2016, Grace memantapkan diri mengucapkan dua kalimat shahadah. Bahkan kala itu, bulan Ramadan yang tersisa 10 hari, langsung ia jalani dengan berpuasa penuh meski harus menempuh perjalanan berjam-jam dari tempat tinggalnya Osaka menuju Kobe.
Penampilan Grace Muten bersama suami dan dua putri kecil pada saat deklarasi sempat membuat masyarakat kagum. Hadir dengan pakaian muslimah, ia menyempatkan diri menyapa masyarakat dengan ucapan Assalamualaikum.
Mungkin orang tidak pernah menyangka, anggota keluarga terdekat dari calon Bupati Kamarudin Muten adalah muslimah. Apalagi, suami Grace juga seorang mualaf dan berasal dari etnis Tionghoa.
“Saya dan istri beragama Budha, anak pertama dan anak terakhir saya beragama Kristen dan anak saya Grace ini beragama Islam,” ungkap Afa di depan masyarakat yang menghadiri deklarasi.
Bagi Kamarudin Muten, pilihan anak-anaknya baik pendidikan maupun agama adalah kebebasan. Terpenting adalah anak-anak serius belajar ketika menjalani pilihan hidup.
“Saya dan keluarga ini memang sudah terbiasa saling menghargai kegiatan dan pilihan masing-masing,” kata Afa.
Afa berharap dukungan seluruh anggota keluarga dalam pemilihan kepala daerah juga sejalan dengan dukungan masyarakat Beltim. (Niza Karyadi)