JAKARTA – Christian Dannemann Eriksen, lahir di Middelfart, Denmark, pada 14 Februari 1992. Eriksen menggeluti dunia sepakbola mengikuti jejak sang ayah yaitu Thomas Eriksen.
Bakat Eriksen memang sudah terlihat sejak ia masih anak-anak. Oleh ayahnya, ia diperkenalkan sepakbola di akademi tim lokal, Middelfart. Berkat bimbingan ayahnya, Eriksen mendapatkan kesempatan bergabung dengan klub yang lebih besar yakni Odense Boldklub (OB).
Penampilan Eriksen di OB menarik perhatian “talent scout” klub-klub besar Eropa, seperti Chelsea dan Barcelona. Namun, ia memilih Ajax Amsredam.
Bakat Eriksen semakin meningkat setelah dipoles di Ajax. Gaya mainnya disebut mirip dengan Wesley Sneijder, Rafael van der Vaart, dan Michael Laudrup.
Di Ajax, ia tampil sebanyak 162 kali di semua kompetisi dan mengemas 32 gol. Dari Ajax, Eriksen kemudian hijrah ke Liga Premier Inggris pada 30 Agustus 2013, dimana ia memilih Tottenham Hotspur sebagai tempat berlabuh.
Dengan penampilan bagus yang telah ditunjukkan oleh Eriksen di Spurs, akhirnya mengundang minat klub-klub besar untuk meminangnya. Pada 28 Januari 2020, klub Italia Inter Milan akhirnnya beruntung mendapatkan tanda tangannya. Pilihannya ternyata tepat, sebab Eriksen langsung membantu “I Nerazzurri” menjuarai Liga Serie A di musim 2020/2021.
Namun tak disangka, di perhelatan Euro 2020 kejadian dramatis dialami oleh Eriksen. Saat Denmark sedang bertanding dengan Finlandia di fase grup B, tiba-tiba Eriksen jatuh tersungkur. Ia pingsan dan tak bergerak sama sekali. Kejadian tersebut membuat semua pemain dan suporter Denmark panik.
Eriksen langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif. Setelah mendapat penanganan dari tim medis, ia pun dinyatakan kembali pulih namun dengan dipasang alat pacu jantung.
Kejadian yang nyaris merenggut nyawanya tersebut membuat Eriksen harus meninggalkan Inter Milan. Pasalnya, aturan di Italia tidak mengizinkan pesepakbola bermain menggunakan alat pacu jantung.
Setelah itu ia kembali ke Inggris dengan membela klub Brendford. Di tahun 2022 ia mernandatangani kontrak dengan Manchester United.
Di Manchester United, permainannya semakin mengkilat. “The Red Devils” (julukan MU) semakin hari semakin disegani oleh lawan-lawannya. Terbukti MU menjadi satu-satunya tim Inggris yang masih berpeluang untuk memperebutkan empat trofi, yakni EPL, Carabao Cup, FA Cup dan UEFA Europa League .
Gaya permainan Eriksen mengingatkan kita pada legenda hidup Manchester United pada dekade 80-an yang menjadi roh permainan MU, yakni Bryan Robson, yang dijuluki “Captain Marvel.”
Bersama dengan Bruno Fernandez dan Casemiro, Eriksen membuat lini tengah United semakin kokoh. Mereka bertiga bak penari balet yang bisa menguasai ritme pertandingan.
Karier Eriksen tidak hanya moncer di klub, melainkan juga di tim nasional Denmark. Ia mulai membela Denmark U-17, lalu Denmark U-18, dan Denmark U-21.
Eriksen pertama kali menerima panggilan tim senior pada Maret 2010 saat Denmark melakukan pertandingan persahabatan melawan Austria.
Ia menjadi pemain termuda ke empat Denmark di laga internasional, dan menjadi debutan termuda sejak legenda Denmark, Michael Laudrup.
Sejauh ini, Eriksen telah mencatatkan 110 caps bersama tim nasional Denmark, dan masih bertambah lagi karena ia belum memutuskan untuk pensiun dari dunia sepak bola.
Berikut perjalanan karier Eriksen dan prestasi yang pernah diraihnya.
- Karier Klub :
• 2010–2013 : Ajax Amsterdam.
• 2013–2020 : Tottenham Hotspur.
• 2020–2021 : Inter Milan.
• 2022 : Brentford.
• 2022–sekarang : Manchester United.
- Karier Tim Nasional :
• 2010 – sekarang
- Gelar Juara.
Ajax Amsterdam :
• Eredivisie : 2010/2011, 2011/2012, 2012/2013.
• Piala KNVB : 2009/2010.
• Johan Cruyff Shield : 2013.
Inter Milan :
• Juata Serie A Italia : 2020/2021.
Penghargaan individual :
• Ajax Talent of the Future (Sjaak Swart Award) 2010.
• Ajax Talent of the Year (Marco van Basten Award) : 2011.
• Danish U-17 Talent of the Year: 2008
Danish Talent of the Year: 2010, 2011.
• Johan Cruyff Trophy : 2011.
• Dutch Footballer of the Year Bronze Boot: 2012.
• Danish Football Player of the Year by TV2 and DBU : 2011, 2013, 2014, 2017
• PFA Team of the Year : 2017/2018.
• Tottenham Hotspur Player of the Year: 2013/2014, 2016/2017.
• UEFA Champions League Midfielder of the Season 2nd place: 2018/2019 .
(Enu / berbagai sumber)