Potret-Indonesia.com–Belitung Timur…Wakil Bupati Belitung Timur Burhanudin menyerahkan ijazah dan transkip nilai kepada 40 orang lulusan Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Tazkia Bogor Jawa Barat. Penyerahan secara simbolis kepada 5 orang perwakilan mahasiswa itu berlangsung di ruang Pertemuan Dinas Pendidikan Kabupaten Beltim, Rabu (30/12/20).
Terkait hal tersebut, Burhanudin mengatakan, Lulusan sarjana harus mampu membaca peluang dan tantangan ke depan. Putra-Putri daerah yang telah menempuh pendidikan di luar baik yang memperoleh beasiswa dari Pemerintah Daerah maupun biaya mandiri diharapkan mampu membuka lapangan usaha baru dan menjadi entrepreneur muda di Kabupaten Beltim.
“Mereka harus mampu berkolaborasi dengan Sumber Daya Alam yang ada dan memadukan dengan ilmu serta pengalaman yang mereka peroleh saat di bangku kuliah dan di rantau,” Ujar Burhanudin yang akrab disapa Aan
Aan pun mendorong agar mahasiswa yang baru lulus untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam menciptakan peluang usaha. Ia pun memuji beberapa lulusan STIE Tazkiah yang sudah bisa membuka usaha sendiri meski masih berskala kecil.
“Yang namanya sarjana kan berpikirnya pasti lebih cerdas dari lulusan SMA. Contoh saja kawan-kawan lulusan itu Tazkiah, banyak yang sudah buka usaha sendiri ada yang buat Opak, berkebun dan ingin membuat koperasi Syariah,” ungkap Aan.
Aan mengatakan, peluang untuk menjadi PNS ataupun honorer sangat terbatas. Untuk itu amat disayangkan jika lulusan sarjana pulang kembali ke daerah hanya mengejar untuk menjadi pegawai pemerintah.
“Mereka ini kan orang yang sudah punya ilmu pengalaman. Dak perlu mengharapkan jadi pegawai di Pemda, masak ingin jadi honor terus menerus. Di tempat orang aja kita sanggup hidup masak di kampung sendiri dak sanggup,” kata Aan
Bupati terpilih Pilkada 2020 ini berharap agar Dinas Pendidikan mengurangi pemberian beasiswa permanen. Sebagai gantinya, bisa dengan memperbanyak beasiswa non permanen.
“Ke depannya beasiswa (permanen red) seperti ini dapat dikurangi, diganti dengan beasiswa yang sifatnya aksidentil. Beasiswa yang non permanen yang perlu diperbanyak ke depan nanti,” harapnya. * ( Niza karyadi )