Ungaran – potret-indonesiacom – Jagad maya kembali hangat dengan kasus “ngepruk” harga makanan kaki lima
Kali ini terjadi setelah seorang netizen membagikan video melalui akun tiktok pribadinya @aries.girl yang kemudian di tanggapi beragam oleh netizen dan juga di unggah ulang oleh beberapa akun akun publik
Sontak unggahan tersebut memicu perdebatan dan beragam reaksi.
Kronologi
Berawal dari hari Kamis (25/7/24) pemilik akun beserta rombongan dari Yogyakarta singgah untuk mencari makan di area Alun – alun Lama Ungaran Kabupaten Semarang sekitar pukul 20.00 Wib
“Kami rombongan keluarga menggunakan 3 mobil akan tetapi yang mampir makan hanya 6 orang dewasa sisanya jalan jalan – jalan keliling alun – alun “ucapnya saat dihubungi melalui telepon seluler oleh awak media www.potret-indonesia.com
Kemudian rombongan memilih warung tenda “Gotong Royong” yang menyediakan menu sate dan juga tongseng,kemudian mereka memesan sate tiga porsi,tongseng empat porsi,nasi enam porsi dan 3 es teh.
Saat membayar terjadilah perdebatan karena @aries.girl mendapat nota tanpa ada perincian harga per porsi hanya diminta membayar sejumlah Rp 536.000.
Karena merasa janggal kemudian meminta perincian harga dan nota sembari komplain terhadap rincian harga yang di rasa tidak masuk akal.

“Salah satau karyawan warung tersebut mengembalikan uang Rp 50.000 dari total pembayaran Rp 536.000.
“Kemudian saya juga melihat konsumen yang lain dengan memesan satu porsi sate lengkap hanya dikenakan harga Rp 45.000,sedangkan saya harus membayar Rp 60.000,”terangnya kemudian.
“Kemudian saya berkesimpulan bahwa kemungkinan karena saya memakai mobil dengan plat luar daerah lalu harga bisa di naikkan seenaknya,sebelum saya kemudian menggunggah video tersebut berharap ada itikad baik dan penjelasan dari pedagang tersebut tapi ternyata mereka hanya diam “paparnya.
Dengan viralnya kasus ini membuat orang nomer satu di Kabupaten Semarang Ngesti Nugraha turun tangan langsung.
“Saya menyesalkan kejadian seperti ini terjadi di Kabupaten Semarang,karena pemerintah daerah sudah berupaya agar tingkat kunjungan wisatawan lokal ke Kabupaten Semarang semakin meningkat termasuk Wisata Kuliner yang ada di Alun-alun Uangaran Lama,”jelasnya saat di wawancara awak media ini.
“Saya akan langsung meminta kepada Kepala Dinas Koperasi,Usaha Mikro,Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Semarang untuk memberikan pemahaman serta pembinaan kepada pedagang tersebut dan juga pedagang lainnya.
Ngesti juga menghimbau untuk semua pedagang kuliner untuk memasang daftar menu lengkap dengan harga. (Azh)