JAKARTA, Merasa hak-hak sebagai karyaean dilecehkan oleh perusahaan tempatnya bekerja yakni PT.Transportasi Gas Indonesia (Transgasindo) perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang hingga detik ini belum juga membayarkan upah kerja sebagai mana mestinya, Andi Mappasolong Zulkarmain melaporkan kasus yang menimpanya ini ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meminta keadilan.
Andi mengatakan laporannya kepada Presiden RI Joko Widodo ini dilayangkannya karena pihak Transgasindo sudah bertindak semena-mena atau tidak manusiawi terhadapa dirinya dan keluarga.
“Sungguh biadab apa yang telah dilakukan PT Transgasindo, perusahaan plat merah (pemerintah) dengan slogan melindungi dan mesejahterahkan karyawan justru PT Transgasindo memotong gaji karyawannya dengan alasan yang tidak jelas,”ujarnya.
Andi memulai karir di PT. Transgasindo sejak 2004 hingga sekarang atau lebih kurang selama 16 tahun, dimana awalnya ia memduduki posisi sebagai HSE Officer dengan gaji (take home pay) sebesar Rp.3.500.000 (tiga juta lima ratus ribu rupiah). Bahkan selama bekerja di Transgasindo, Andi dikenal sebagai sosok pekerja yang memiliki dedikasi, loyalitas dan kinerja yang baik. , Hal itu berkat pengalaman dirinya saat bekerja di Amerika Serikat (USA) selama kurang lebih 5 tahun di perusahaan asing/Korea.
Selama 7 berkarir di PT. Transgasindo, Andi sudah 2 kali mendapatkan promosi jabatan. Pertama di tahun 2007 diangkat menjadi Maneger HSE dengan gaji sebesar Rp. 11.000.000 (sebelas juta rupiah) per bulan. Kedua di tahun 2012 sebagai Maneger Regional Office IV Batam, Kepulauan Riau dengan gaji Rp. 35 jutaan/ bulan.
Namun anehnya secara tiba-tiba dan dengan tanpa alasan yang jelas, pada bulan Desember 2015. PT Transgasindo mendemosi sekaligus menurunkan gaji (Andi) dari Rp. 35 jutaan/ bulan menjadi Rp.11 jutaan/bulan. Dan setahun kemudian yaitu pada Desember 2016, PT. Transportasi Gas Indonesia menskorsing Andi dengan tanpa batas waktu dan tanpa alasan hukum.
Bahkan sampai saat ini skorsing terhadap dirinya tidak/belum pernah dicabut oleh perusahaan, dan parahnya kami juga tidak pernah di PHK oleh Transgasindo atau digantung. Mulai tahun 2017 PT. Transgasindo hanya membayarkan gaji kami sebesar Rp.100.000 per bulan.
Sontak saja perlakuan tak manusiawi dari PT Transgasindo membuat kehidupan Andi dan keluaga kacau balau. Rumah atau tempat tinggalnya di Bekasi yang belinya dari fasilitas kredit sekarang ini mau di sita oleh pihak bank karena dirinya tidak bisa membayar angsurannya.Termasuk sekolah/kuliah anak-anak Andi juga terbengkalai, dan ibunya yang menjadi tanggungan yang tinggal bersamanya pun juga harus ikut mengalami/merasakan kondisi yang dialaminya ini.
“Kami tidak tau harus berbuat apa dan mau kemana.lagi, semua cara dan langkah sudah kami tempuh tetapi hasilnya tetap nihil, kepada Bapak Presiden Jokowi bantulah dan tolonglah kami dan untuk itu kami rela Bapak menjadi presiden ku sampai kapan pun juga,”ucap Andi.
Pada kesempatan yang baik ini, Andi juga berdoa agar Bapak Presiden Jokowi sekeluarga mendapatkan petunjuk, dan lindungan serta rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa, supaya Bapak dapat menjalankan tugas, kewajiban dan tanggungjawab sehari-hari baik selaku kepala negara /presiden maupun sebagai kepala rumah tangga. Namun Bapak jangan lupa untuk menolong serta membantu rakyat kecil terutama rakyat kecil yang terzholimi.
Menteri BUMN Cuek
Andi mengaku, sebenarnya kasus yang menimpanya ini sudah ia laporkan ke Menteri BUMN Erick Thohir via surat tetapi tidak pernah ditanggapi. “Jika saja 2 (dua) surat laporan/pengaduan kami melalui kuasa hukum dari Lembaga Advokasi Buruh dan Rakyat Kecil (Labrak) kepada Menteri BUMN Erick Thohir direspon, maka kami tidak sampai melaporkan PT Transgasindo ke Presiden Jokowi.
“Apa yang saya lakukan ini demi keadilan, sebagai warga negara saya berhak meminta keadilan kepada negara melalui Bapak Presiden Jokowi atas perlakuan yang tidak manusiawi dari PT Transgasindo terhadap dirinya dan keluarga. Saya berharap suara Pak Presiden segera membantu menuntaskan permasalahan antara dirinya dengan pihak PT Transgasindo,”pungkas Andi.
Penulis : Waluyo