KUTACANE, – Program Bantuan Presiden Produktif Mikro (BPUM) kembali digulirkan pemerintahan Presiden Joko Widodo sebagai strategi pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi nasional, salah satu cara yang ditempuh Jokowi adalah membantu pelaku usaha mikro agar bertahan dan bangkit di tengah pandemi Covid-19.
Pemerintah pusat melalui Dinas Koperasi, UKM dan Transmigrasi Kabupaten Aceh Tenggara sekarang ini sedang menyalurkan Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) Tahun 2021 dengan total dana sebesar Rp.31.418.400.000.-
Sebanyak 26.182 penerima manfaat untuk wilayah Kabupaten Aceh Tenggara menerima Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM), setiap orang menerima sebesar Rp.1,200.000. “Kini sebagian dana sudah cair dan telah diterima oleh pelaku UMKM,”kata Khairil Anwar, ST Selaku Ketua Tim Pokja BPUM 2021 Dinas Koperasi, UKM dan Transmigrasi Kabupaten Aceh Tenggara pada potret- Indonesia.com di ruangan kerjanya, Kamis (24/6/2021).
Ia menambahkan, dirinya bersama beberapa LSM sebagai lembaga kontrol sosial melakukan monitoring di kantor Koperasi UKM Agara dan di Bank Aceh, termasuk mengawasi pembuatan pemberkasan sebagai syarat pencairan hinggs proses sehingga berjalan dengan lancar.
“Bagi masyarakat yang mau mencairkan dananya, silahkan datang ke kantor dinas koperasi, untuk pembuatan berkas seperti surat pertanggung jawaban mutlak dan surat kuasa. Siapa saja bisa membuatnya dan bagi masyarakat yang datang ke dinas koperasi hanya melaporkan dirinya, akan kita buatkan surat identifikasi bahwasannya dia betul penerima BPUM, dan kita juga menyertakan jabwal percairan dananya,”terang Khairil.
Terkait isu dugaan bayaknya pungli di kalangan dinas terkait oleh oknum tertentu potret- Indonesia.com langsung wawancarai salah satu penerima bantuan BPUM di kantor dinas koprasi,UMKM dan Tranmigrasi.
Warga Desa Bambel Gabungan dan Biak Moli salah satu penerima BPUM mengatakan, kami sangat bersyukur dan dapat terbantu dari dana yang diberikan pemerintah pada situasi pandemi sepertj sekarang ini, sebab selama pandemi omset usaha kami sempat menurun.
“Mudah-mudahan setelah menerima bantuan dari pemerintah ini, kami dapat menambah modal usaha, mempertahankan usaha dan omzet usaha bisa semakin meningkat, dan maju lagi kedepannya.
Ia mengaku, sebagai masyarakat kami merass terkejut soal adanya dugaan ada oknum di dinas koperasi melakukan pungli. “Isu adanya pungli itu tidak benar, kami yang merasakan dan kami juga yang terima langsung bantuan tersebut melalui rekening pribadi, dan tidak ada satu rupiah pun diminta oleh oknum pegawai di dinas koprasi dan transmigrasi di daerah,””pungkasya meyakinkan.
Penulis : M. Masir