Rangkaian Forum G20 yang akan diadakan pada akhir bulan Oktober hingga bulan November yang akan diikuti oleh 20 negara yang salah satu antaranya Amerika, Rusia, China dan beberapa negara eropa lainnya tampak berbeda seperti forum G20 yang sebelumnya. Hal ini dikarenakan Indonesia yang merupakan Anggota G20 mendapat kesempatan untuk menjadi Tuan Rumah di perhelatan tersebut.
Direktur Eksekutif Indonesia Youth Democracy Institute ( IYDI) Antony Yudha mengatakan bahwa ini kesempatan pemerintah Indonesia untuk menunjukan “ taring” kepada negara adidaya seperti Rusia dan Amerika.
“ Tentu ini menjadi momentum yang baik agar Indonesia bisa menaikan bargaining di dunia International bahkan taking Rule of the world, karena di tengah turunnya ekonomi global pasti negara besar akan melirik Indonesia yang memiliki potensi sumber daya yang mumpuni untuk melakukan kerjasama ekonomi, “ ujar Antony
Antony juga menambahkan bahwa Indonesia harus menunjukan kelasnya sebagai negara maju dan jangan mau tergiring isu-isu yang tidak subtansi dalam agenda forum tersebut yang dimainkan oleh negara besar lainnya.
“ Indonesia harus menunjukan kelasnya dan jangan mau digiring-giring untuk membahas isu pro rusia atau ukraina yang menurut hemat saya bukan dalam kapasitasnya utk dibahas di forum tersebut, yang harus kita ingat G20 adalah forum ekonomi tingkat G to G, bukan forum pertemuan yang membahas tentang isu perang. Oleh karena itulah maka kebijakan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif harus mampu dimanfaatkan oleh pemerintah untuk dapat menjadi juru damai atas konflik Rusia – Ukraina .” Ujarnya
Dan terakhir IYDI mendoakan semoga perhelatan Forum G20 bisa berjalan lancar tidak ada gangguan secara teknis maupun politik dan berharap dari forum tersebut bisa melahirkan kerjasama-kerjasama global yang bisa menguntungkan bangsa Indonesia dan mampu membuat Indonesia semakin disegani lagi di mata dunia International.