Babak Baru Kasus Suharta Bin Rohim,Polisi Fokus Cari Penyebab dan Cara Kematian Korban

BELITUNG TIMUR, Kepolisian Resort (Polres) Daerah Kabupaten Belitung Timur terus bekerja mengungkap penyebab kematian Suharta bin Rohim, guru SDN 5 Simpang Pesak, Desa Tanjung Kelumpang, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Keseriusan jajaran kepolisian Polres Belitung Timur dalam mengusut kasus guru Suharta bin Rohim antara lain penyidik telah memeriksa sebanyak 41 saksi, polisi juga terjunkan tim IT hingga berkoordinasi dengan Labfor.

“Hingga saat ini penyidik telah lakukan pemeriksaan terhadap 41 saksi,” kata Kasatreskrim Polres Belitung Timur Ajun Komisaris Polisi (AKP) Rais Muin, SIK kepada potret-indonesia.com di kantornya, Kamis (2/12/2021).

Rais menegaskan, memang kasus kasus ini bukan jalan di tempat sebenarnya, jadi pas saya masuk pada tanggal 16 Oktobet 2021 memang sudah jadi atensi Bapak Kapolres kasus ini untuk diteruskan. “Bukan berarti pernah mandek tapi sebenarnya jalan terus, cuma kan kami tidak pernah ekspos apa- apa saja yang telah kami lakukan termasuk apa saja yang sudah didalami oleh penyidik selama ini,,”tegasnya.

Rais menambahkan, memang kendalanya di awal pihak keluarga korban tidak mau membuat laporan, dan akhirnya penyidik (kepolisian-red) lah yang membuat laporan ke polisi model A. “Jadi, itu yang mungkin perlu diluruskan, karena sekarang ini malah keluarga korban instan untuk supaya kasus ini segera diungkap, dan itu pun baru kemarin sementra awal mula kasus ini terjadi setahun lebih berjalan keluarga korban pun belum juga mau bikin laporan termasuk ketika polisi hendak lakukan autopsi juga ditolak,’ terang Rais.

“Tapi kami bersyukur sekarang-sekarang ini keluarga korban mulai terbuka, nanti kami dekati lagi siapa tahu ada informasi-informasi
baru terkait motif-motif apa saja sih yang ada kaitannya dengan kasus ini. Karena dari awal kan kami mendalami motif dulu kenapa sih, ada masalah apa sih sampai si korban merenggang nyawa. Karena hingga sekarang kami belum berani mengatakan kasus ini adalah kasus pembunuhan karena penyebab kematian secara medis belum kami dapatkan akibat tidak adanya autopsi, “jelasnya.

Rais mengatakan, sekarang ini pihaknya fokus pada motif pembunuhan serta cara kematian korban bagaimana? “Dua hal ini sekarang jadi fokus kita untuk membongkar kasus sang guru SD Suharta bin Rohim, “tutup pria asal Makasar yang pernah bertugas di tanah Papua tersebut. (tim)

Salam PRESISI